Kediri,Pasopati – Walikota Kediri Samsul Ashar melarang adanya praktik perpeloncoan dalam pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (BOS) di setiap jenjang pendidikan baik SMP, maupun SMA yang ada di Kota Kediri. Pelaksanaan MOS diharapkan sebagai proses pembinaan mental para siswa baru, demikian kutip koranmontera.com, senin 11/7/2011.
" Budaya perploncoan hanya berdampak negatif kepada para siswa. Jadi, saya ingatkan bahwa setiap sekolah yang menggelar MOS agar tidak melakukan perpeloncoan," tegas Samsul Ashar, Senin (11/7/2011)
Orang nomor satu di Kota Tahu itu meminta kepada seluruh sekolah agar menghapus segala bentuk kekerasan. Kata Samsul, pembiaan mental lebih penting daripada perpeloncoan, guna menumbuhkan militansi kebangsaan, dan membangkitkan kegigihan untuk menghadapi masa depan
Sementara itu, pembukaan MOS di Kota Kediri sendiri ditandai dengan upacara bendera yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kediri. Pada upacara tersebut, sejumlah peserta pingsan karena terlalu lama menunggu kehadiran Walikota Kediri sebagai inspektur upacara
Terpisah, Ketua Dewan pendidikan Kota Kediri Athrub mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi pelaksanaan MOS di sejumlah sekolah
Pihaknya berharap dalam MOS tahun ini, sudah tidak ada lagi ajang balas dendam para senior. Bila dalam pelaksanaan MOS ditemukan bentuk kekerasan, maka pihaknya akan siap memberi teguran secara lisan maupun tertulis.(*)