SELAMAT DATANG DI SITUS PASOPATI NEWS Online
KELUARGA BESAR MEDIA PASOPATI DAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT PASOPATI MENGUCAPKAN SELAMAT IDUL FITRI MOHON MA’AF LAHIR DAN BATIN

Minggu, 10 Juli 2011

Dibiarkan Keramat Atau Terpinggirkan ?

. Minggu, 10 Juli 2011

Pasopati - Dunia mistik dianggap dunia yang tidak realistis, itu  sebagian orang yang mengatakan, banyak kontroversi yang berkembang di masyarakat saat ini, dunia mistik dianggap  salah satu cara untuk mengadakan pendekatan kepada Tuhan, padahal hal tersebut tidak dapat di toleransi oleh ajaran agama.
Dengan kata lain ritualisme dengan cara meditasi berdo’a ditempat-tempat yang sepi akan dianggap sebagian orang lebih pas untuk mendekatkan diri kepada sang Khalik. Biasanya selain dirumah peribadatan, juga dilakukan ditempat-tempat pemakaman orang besar seperti Pemakaman Raja-raja, syech/ulama besar atau orang-orang berilmu tinggi.
Salah satu diantaranya adalah Pemakaman Pandu Pragulopati yang terletak didesa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Makam yang letaknya diatas bukit dan jauh dari pemukiman penduduk tersebut, banyak dikunjungi orang pada waktu-waktu tertentu
Walau tidak ada bukti sejarah yang menguatkan kisah hidup bangsawan Mataram tersebut baik dalam bentuk Prasasti atau semacamnya, namun Raden Pandu Pragolopati diyakini oleh beberapa kalangan berkaitan secara langsung dengan Raden Jimbun tokoh bangsawan yang disinyalir pertama kali membuka alas Pagung hingga menjadi perkampungan.
 Bahkan Raden Pandupragulopati dalam salah satu versi ceritanya berkaitan langsung dengan lahirnya wayang Mbah Gandrung, satu-satunya wayang yang sangat di keramatkan di Indonesia, yang saat ini keberadaannya ada di desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.
Bahkan salah satu Srikandi Kediri yang enggan namanya di korankan dan mulai terjun ke kancah politik, pada masa Pemiu tertarik untuk melakukan ritual ditempat yang dianggap kramat di lereng Gunung Wilis tersebut.    
Namun di sisi lain Dinas Pariwi-sata Kabupaten Kediri hingga saat ini mandek pada taraf penjajakan saja untuk mengembangkan peti-lasan salah satu Pangeran dari Kerajaan Mataram tersebut.
Jelas terlihat petilasan tersebut belum tersentuh oleh pihak Pemkab Kediri, mungkin Petilasan Sri Aji Joyo Boyo masih terlalu elok untuk diberi pendamping Petilasan Makam Prabu Pandu Pragulopati.
Menurut salah satu sumber,  Pemkab. Kediri melalui Dinas Pariwisata, akan menelusuri kebenaran petilasan tersebut apakah ada keterkaitan dengan petilasan-petilasan lain dikabupaten Kediri, seperti Puntuk Keniten Kecamatan Mojo maupun Setono Badut didesa Tiron Kecamatan Banyakan kabupaten Kediri.
Pada saat ini petilasan tersebut sudah dibangun oleh Yayasan Potro Kusumo  dari Klaten Jawa Tengah namun wujud fisik bangunan masih sangat jauh bila dikatakan layak.
Hal tersebut menjadi keprihatinan tersendiri, karena tempat tersebut merupakan tempat wisata ritualitas yang sangat ramai dikunjungi dan dikeramatkan oleh masyarakat Kediri dan sekitarnya, maupun dari luar kota seperti Jepara, Yogyakarta, Solo, Klaten maupun kota-kota lainnya dan khususnya masyarakat disekitar lokasi petilasan tersebut.
Kapankah kabupaten Kediri akan memperhatikan petilasan tersebut? Kita tunggu saja. Dan  Selamat mengunjungi ...............(isa)

Warta Pasopati News Sebelumnya

  © PASOPATI Online ...Berita Informatif.Dan . Akuntabel

Ke : HALAMAN UTAMA