SELAMAT DATANG DI SITUS PASOPATI NEWS Online
KELUARGA BESAR MEDIA PASOPATI DAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT PASOPATI MENGUCAPKAN SELAMAT IDUL FITRI MOHON MA’AF LAHIR DAN BATIN

Selasa, 26 Juli 2011

Polda Larang Ormas Sweeping Tempat Hiburan Malam

. Selasa, 26 Juli 2011

Surabaya - Polda Jatim melarang keras aksi sweeping tempat hiburan malam yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas) pada saat bulan Ramadan. Apabila aksi sweeping tetap dilakukan, Polda Jatim akan memberikan sanksi keras. Berita Selengkapnya

Read More »»

Minggu, 24 Juli 2011

Pemdes Manyaran Bagi Baju Batik

. Minggu, 24 Juli 2011

Kediri – Kepala Desa Manyaran Tumidjan ( Om Cey ) pada hari Rabo, 13 Juli 2011 melakukan sosialisasi lanjutan tentang Alokasi Dana Desa (ADD) dibalai Desa Manyaran Kecamatan Banyakan.  Berita selengkapnya

Read More »»

Jumat, 22 Juli 2011

2011, KPK Jerat 20 Kepala Daerah Tersangkut Korupsi

. Jumat, 22 Juli 2011

Surabaya - Penyakit korupsi masih menjangkit kepala daerah seperti bupati, walikota maupun gubernur. Hingga Juli 2011 ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjerat 20 kepala daerah yang terlibat korupsi.  Berita selengkapnya

Read More »»

Adik Bupati Nganjuk Terjerat Korupsi

.

Surabaya - Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Jatim menetapkan empat tersangka dugaan korupsi senilai Rp 336 juta proyek irigasi sekunder saluran Ketandan Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk. Berita selengkapnya

Read More »»

Selasa, 19 Juli 2011

DPPKAD Kota Kediri Dipastikan Gagal penuhi Target

. Selasa, 19 Juli 2011

Kediri, Pasopati - Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA) Kota Kediri dipastikan gagal mencapai target pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada tahun ini. Sebab, dari target Rp 12.957.598,000,00 , sampai saat ini baru terealisasi Rp 5.700.816.114,00 atau sekitar 44 persen.
Berita selengkapnya

Read More »»

Kejaksaan Negeri Kediri Akan Usut Ridwan Hisjam

.

Kediri,Pasopati - Kejaksaan Negeri Kediri akan menindaklanjuti permintaan majelis hakim dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya untuk mengusut keterlibatan Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ridwan Hisjam dalam kasus dugaan korupsi dana Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Kediri. Kejaksaan  berniat mencari bukti-bukti baru guna mengusut tuntas kasus itu.
"Kta cari bukti bukti baru apakah memang betul kaitanya Ridwan. Tetapi kuncinya itu ada di Mundir (yunior Ridwan Hisjam, red)," kata Kepala Kejaksaan Negeri Kediri Badri Baedowi, Sabtu (16/7/2011)
Berita selengkapnya

Read More »»

Rabu, 13 Juli 2011

Walikota Kediri Tidak Merestui Perpeloncoan dalam MOS

. Rabu, 13 Juli 2011

Kediri,Pasopati – Walikota Kediri Samsul Ashar melarang adanya praktik perpeloncoan dalam pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (BOS) di setiap jenjang pendidikan baik SMP, maupun SMA yang ada di Kota Kediri. Pelaksanaan MOS diharapkan sebagai proses pembinaan mental para siswa baru, demikian kutip koranmontera.com, senin 11/7/2011.

" Budaya perploncoan hanya berdampak negatif kepada para siswa. Jadi, saya ingatkan bahwa setiap sekolah yang menggelar MOS agar tidak melakukan perpeloncoan," tegas Samsul Ashar, Senin (11/7/2011)


Orang nomor satu di Kota Tahu itu meminta kepada seluruh sekolah agar menghapus segala bentuk kekerasan. Kata Samsul, pembiaan mental lebih penting daripada perpeloncoan, guna menumbuhkan militansi kebangsaan, dan membangkitkan kegigihan untuk menghadapi masa depan

Sementara itu, pembukaan MOS di Kota Kediri sendiri ditandai dengan upacara bendera yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kediri. Pada upacara tersebut, sejumlah peserta pingsan karena terlalu lama menunggu kehadiran Walikota Kediri sebagai inspektur upacara

Terpisah, Ketua Dewan pendidikan Kota Kediri Athrub mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi pelaksanaan MOS di sejumlah sekolah

Pihaknya berharap dalam MOS tahun ini, sudah tidak ada lagi ajang balas dendam para senior. Bila dalam pelaksanaan MOS ditemukan bentuk kekerasan, maka pihaknya akan siap memberi teguran secara lisan maupun tertulis.(*)

Read More »»

Selasa, 12 Juli 2011

Jalur Kunjang – Plemahan Penuh Lubang, Pohon Pisangpun Ditengah Jalan.

. Selasa, 12 Juli 2011

Kediri, Pasopati – Jalan yang menghubungkan dua kecamatan Kediri bagian utara yaitu Plemahan dan Kunjang sudah dua tahun ini dipenuhi lubang, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemkab. Kediri kenapa ruas jalan tersebut tidak segera diperbaiki. Seperti diungkapkan Nurcahyono dari LSM Aspira, dalam dua tahun ini ruas jalan tersebut dalam dua tahun terakhir telah banyak menelan korban jiwa, “Kalau tidak bertabrakan karena menghindari lubang, terkadang juga jatuh karena terperosok kedalam lubang yang bertebaran disepanjang jalan, “ jelas Nurcahyono.
Salah satu pendiri LSM Aspira tersebut sangat menyayangkan sikap Pemkab. Kediri yang terkesan mendiamkan kondisi jalan tersebut, menurutnya kondisi terparah pada ruas jalan perbatasan antara desa Plemahan Kecamatan Plemahan dan desa Kapi Kecamatan Kunjang.  Di ruas jalan sepanjang 3 kilometer  dekat pabrik kondisinya sangat parah, bahkan pada tahun lalu warga sekitar sempat melakukan protes dengan menanami pohon pisang ditengah jalan.
Warga sudah putus asa karena keluhannya seakan disepikan oleh pihak Pemkab. Kediri, “Ya wujud pelampiasan dari keputus asaan tersebut maka warga menanami ruas jalan tersebut dengan pohon pisang, bahkan hal itu hingga sekarang masih dilakukan” ungkap Nurcahyono.
Masih menurut Nurcahyono, kondisi jalan tersebut pada tahun lalu pernah dikonsultasikan dengan Kepala Kimpraswil Kabupaten Kediri DH. Winarna untuk mencari solusi yang terbaik karena disepanjang ruas jalan tersebut sering terjadi kecelakaan, “Namun karena alasan belum ada anggaran untuk memperbaiki ruas jalan tersebut, maka sampai sekarang jalan tersebut dibiarkan begitu saja”, jelasnya.
Sementara itu Kepala Kimpraswil Kabupaten Kediri DH. Winarna dihubungi via handphone oleh Pasopati untuk dimintai keterangan terkait permasalahan rusaknya ruas jalan yang menghubungkan daerah diwilayah kecamatan Plemahan – Kunjang tersebut Hp-nya tidak aktif. (isa)

Read More »»

Belum Ada Gelombang Mutasi

.

Kediri – Itulah yang diungkapkan oleh Kabag. Humas Kabupaten Kediri Edi Purwanto SH, Selasa 12/7/2011 kepada Pasopati diruang sekretariat Humas Kabupaten Kediri. Edi Purwanto menganggap adanya wacana yang berkembang selama ini tentang adanya gelombang mutasi yang dilakukan oleh Pemkab. Kediri adalah hal yang biasa.
“Mungkin saja ada beberapa pihak yang mendengar akan ada gelombang mutasi dilingkup Pemkab. Kediri namun sudah ditanggapi ada gelombang mutasi yang dilakukan secara diam-diam oleh Pemkab Kediri” jelas Edi.
Masih menurut Edi Purwanto kalau saja benar ada gelombang mutasi, maka tentunya pihak Humas dan Protokol mengetahui. “Tapi kami belum tahu adanya mutasi dibulan Juni sampai awal Juli ini, dengan kata lain  sampai saat ini tidak ada gelombang mutasi yang dilakukan secara diam-diam dikabupaten Kediri”, tegas Edi Purwanto. (isa)

Read More »»

Minggu, 10 Juli 2011

Dibiarkan Keramat Atau Terpinggirkan ?

. Minggu, 10 Juli 2011

Pasopati - Dunia mistik dianggap dunia yang tidak realistis, itu  sebagian orang yang mengatakan, banyak kontroversi yang berkembang di masyarakat saat ini, dunia mistik dianggap  salah satu cara untuk mengadakan pendekatan kepada Tuhan, padahal hal tersebut tidak dapat di toleransi oleh ajaran agama.
Dengan kata lain ritualisme dengan cara meditasi berdo’a ditempat-tempat yang sepi akan dianggap sebagian orang lebih pas untuk mendekatkan diri kepada sang Khalik. Biasanya selain dirumah peribadatan, juga dilakukan ditempat-tempat pemakaman orang besar seperti Pemakaman Raja-raja, syech/ulama besar atau orang-orang berilmu tinggi.
Salah satu diantaranya adalah Pemakaman Pandu Pragulopati yang terletak didesa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Makam yang letaknya diatas bukit dan jauh dari pemukiman penduduk tersebut, banyak dikunjungi orang pada waktu-waktu tertentu
Walau tidak ada bukti sejarah yang menguatkan kisah hidup bangsawan Mataram tersebut baik dalam bentuk Prasasti atau semacamnya, namun Raden Pandu Pragolopati diyakini oleh beberapa kalangan berkaitan secara langsung dengan Raden Jimbun tokoh bangsawan yang disinyalir pertama kali membuka alas Pagung hingga menjadi perkampungan.
 Bahkan Raden Pandupragulopati dalam salah satu versi ceritanya berkaitan langsung dengan lahirnya wayang Mbah Gandrung, satu-satunya wayang yang sangat di keramatkan di Indonesia, yang saat ini keberadaannya ada di desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.
Bahkan salah satu Srikandi Kediri yang enggan namanya di korankan dan mulai terjun ke kancah politik, pada masa Pemiu tertarik untuk melakukan ritual ditempat yang dianggap kramat di lereng Gunung Wilis tersebut.    
Namun di sisi lain Dinas Pariwi-sata Kabupaten Kediri hingga saat ini mandek pada taraf penjajakan saja untuk mengembangkan peti-lasan salah satu Pangeran dari Kerajaan Mataram tersebut.
Jelas terlihat petilasan tersebut belum tersentuh oleh pihak Pemkab Kediri, mungkin Petilasan Sri Aji Joyo Boyo masih terlalu elok untuk diberi pendamping Petilasan Makam Prabu Pandu Pragulopati.
Menurut salah satu sumber,  Pemkab. Kediri melalui Dinas Pariwisata, akan menelusuri kebenaran petilasan tersebut apakah ada keterkaitan dengan petilasan-petilasan lain dikabupaten Kediri, seperti Puntuk Keniten Kecamatan Mojo maupun Setono Badut didesa Tiron Kecamatan Banyakan kabupaten Kediri.
Pada saat ini petilasan tersebut sudah dibangun oleh Yayasan Potro Kusumo  dari Klaten Jawa Tengah namun wujud fisik bangunan masih sangat jauh bila dikatakan layak.
Hal tersebut menjadi keprihatinan tersendiri, karena tempat tersebut merupakan tempat wisata ritualitas yang sangat ramai dikunjungi dan dikeramatkan oleh masyarakat Kediri dan sekitarnya, maupun dari luar kota seperti Jepara, Yogyakarta, Solo, Klaten maupun kota-kota lainnya dan khususnya masyarakat disekitar lokasi petilasan tersebut.
Kapankah kabupaten Kediri akan memperhatikan petilasan tersebut? Kita tunggu saja. Dan  Selamat mengunjungi ...............(isa)

Read More »»

Warta Pasopati News Sebelumnya

  © PASOPATI Online ...Berita Informatif.Dan . Akuntabel

Ke : HALAMAN UTAMA