Kediri,PASOPATI - Perempatan maut di Desa Kalirong Kecamatan Tarokan lagi-lagi memakan korban, korban kali ini Toha dan keluarganya warga Desa Kaliboto dan warga Dusun Jeruk Desa Bulusari Kecamatan Tarokan. yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Arifin (36) warga yang tinggal persis diselatan perempatan maut tersebut, kepada PASOPATI mengatakan bahwa ketika terjadi kecelakaan Sabtu malam (28/5), merupakan kejadian ketiga bulan lalu,
Dikatakan Arifin, “Dalam kedua kecelakaan terdahulu hanya luka ringan saja namun dalam kecelakaan kali ini 2 korban luka ringan, 1 giginya rontok dan 2 korban kritis” ungkap nya.
Arifin mengungkapkan kecelakaan terjadi sekitar jam 21.00 Wib, tidak tahu persis bagaimana kejadiannya, tiba-tiba terdengar benturan keras begitu dia menoleh ke arah sumber suara benturan, ternyata terlihat korban kecelakaan yang bergelimpangan.
“Kami segera memberilan pertolongan sebagaimana yang bia sa dilakukan, namun kami kaget karena korbannya ternyata 5 orang dua diantaranya terlihat kritis kare- na kepalanya terbentur aspal” terang Arifin.
Sementara itu Wakiran (55) mengungkapkan dia mengira yang menjadi korban kecelakaan adalah tetangganya yang bernama Fana karena tetangganya tersebut baru saja menyapanya dan diperhitungkan perjalanannya baru sampai perempatan maut itu.
Namun terlepas siapapun korbannya dia berharap pihak berwenang segera memasang rambu-rambu diperempatan tersebut, karena sejak tahun 2007 perempatan tersebut praktis tidak ada rambu-rambu sama sekali,
“Padahal hampir setiap bulan terjadi kecelakaan rata-rata 2 kali, bahkan pada bulan Suro yang lalu masyarakat menghitung terjadi kecelakaan sebanyak 9 kali” ungkap Wakiran. Ungkapan tersebut juga dibenarkan oleh beberapa warga lainnya.
Sementara itu Kepala Desa Kalirong M. Farih Zaenulloh, SE mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihak pemerintah Desa Kalirong sudah beberapa kali mengajukan pemasangan rambu-rambu pada perempatan tersebut.
Usulan atau lebih tepatnya permohonan yang disampaikan Kades Kalirong hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, “Pertama kali kami melayangkan surat pada bulan Januari 2008, lalu kita susuli lagi pada akhir tahun 2010.
Usulan tersebut, hingga saat ini belum ada tindakan dari dinas terkait” jelas Kades Kalirong. enurut Farih Zaynulloh dalam waktu dekat dia akan melayangkan surat lagi kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri.
Usulan yang disampaikan Kades Kalirong, untuk keamanan pengguna lalin karena lokasi yang diusulkan, ibarat 'Perempatan Maut Siap Merenggut" karena telah 4 tahun tanpa adanya rambu-rambu diperempatan maut tersebut.
“Kami sangat berharap permohonan kami segera bisa di realisasikan oleh pihak terkait ka- rena masyarakatnya sudah sedemikian resah akibat seringnya terjadi kecelakaan di perempatan itu.
Bahkan kalau bisa diperempatan itu dipasangi FA (lampu kedip-red) atau rambu kejut (anggelan red) karena kalau dipasangi rambu-rambu biasa percuma karena pe- ngendara akan cenderung menga- baikannya” pungkas Zaynulloh.
(isa)